Indeks

Timnas Indonesia Haram Hukumnya Kalah dari Filipina

Kekalahan telak dari Irak jadi pelajaran berharga Timnas Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia 2026. Haram hukumnya untuk kalah dari Filipina di matchday kedua.

Jakarta, CNN Indonesia

Kekalahan telak dari Irak jadi pelajaran berharga Timnas Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia 2026. Haram hukumnya untuk kalah dari Filipina di matchday kedua.

Indonesia harus mengakui keunggulan Irak 1-5 pada laga perdana Grup F Kualifikasi Piala Dunia 2026 di Stadion Internasional Basra, Kamis (16/11).

Kekalahan telak itu memang sungguh menyakitkan dan di luar ekspektasi. Pasalnya, skuad arahan Shin Tae Yong berangkat dengan kepercayaan diri tinggi.


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dihuni para pemain terbaik Indonesia, termasuk talenta naturalisasi, melengkapi skuad Garuda yang digadang-gadang sebagai kekuatan terbaik dalam sejarah sepak bola Indonesia.

Trio Rizky Ridho, Jordi Amat, dan Elkan Baggott adalah pemain bertahan terbaik saat ini yang dimiliki Indonesia. Duo fullback Shayne Pattynama dan Asnawi Mangkualam siap bergerak aktif naik-turun.

Marck Klok, Ricky Kambuaya, dan Adam Alis jadi pengatur ritme permainan di li tengah. Sementara duet Dendy Sulistyawan dan Dimas Drajad diplot sebagai juru gedor yang diyakini bisa berbuat banyak saat melawan Irak.

Di awal-awal laga, Indonesia menunjukkan keberanian dengan mengambil inisiatif menyerang. Shin Tae Yong tak lagi menerapkan taktik parkir bus yang sering digunakan pendahulunya saat melawan tim-tim yang levelnya berada di atas Indonesia.

Sayang, perjuangan keras anak-anak Indonesia tak berbanding lurus dengan hasil akhir. Indonesia pulang dengan kekecewaan usai kalah telak 1-5 dari Irak.

Margin kekalahan besar benar-benar di luar ekspektasi. Indonesia hanya mampu mencetak satu gol lewat Shayne Pattynama di pengujung babak pertama. Namun, sebagian besar gol Irak terjadi karena blunder barisan pertahanan Indonesia.

Tiga gol awal yang dicetak tuan rumah berawal dari kesalahan para pemain Garuda. Dua gol karena kesalahan fatal di daerah pertahanan, sementara satu gol lainnya terjadi lantaran bunuh diri Jordi Amat.

Kesalahan demi kesalahan di lini belakang menyingkap fakta baru bahwa kualitas individu pemain tak jadi garansi permainan solid. Buktinya Jordi Amat dkk masih sering kehilangan konsentrasi saat menghadapi gempuran lawan.

Shin Tae Yong punya pekerjaan rumah yang mesti segera dibenahi. Selain persoalan teknis, mental dan motivasi pemain harus dikatrol kembali.

Cita-cita tembus babak ketiga Piala Dunia 2026 jangan buru-buru dihapus. Sebab, Garuda masih punya kesempatan terbang tinggi jika mampu meraih hasil positif di laga-laga berikutnya.

Baca di halaman berikutnya>>>




Sumber: www.cnnindonesia.com

Exit mobile version