Pelatih Timnas Inggris, Gareth Southgate percaya diri anak-anak asuhnya dalam kondisi mental dan fisik yang baik jelang laga 16 besar Piala Dunia 2022 menghadapi Senegal, Senin (5/12) dini hari WIB.
Southgate bahkan optimistis Inggris akan lebih siap jika harus memenangkan laga melalui drama adu penalti.
Di bawah kepemimpinan Southgate, Inggris telah melakoni tiga drama adu penalti sejak 2016. Melalui adu di titik putih, Inggris mengalahkan Kolombia di Piala Dunia 2018 Rusia, sebelum mengalahkan Swiss di Nations League setahun kemudian.
Hanya saja, kekalahan dalam adu penalti mereka rasakan saat tersingkir oleh Italia di Final Piala Euro 2020.
“Kami telah melakukan tiga adu penalti, kami memenangkan dua, kami terus meningkatkan kemampuan,” ujar Southgate, dikutip The National, Minggu (4/12).
Jadon Sancho, Marcus Rashford dan Bukayo Saka merupakan nama yang terseret dalam kegagalan penalti yang menyebabkan Inggris tersingkir. Kendati demikian, Southgate memastikan trauma kegagalan itu telah hilang. Kendati demikian, Southgate tetap berharap ngris menang dalam waktu normal.
“Kami bertujuan untuk memenangkan pertandingan dan untuk menghindari perpanjangan waktu jika kami bisa,” tegasnya.
“Tetapi jika kami perlu bermain 120 menit, jika kami perlu melampaui itu, maka kami harus siap untuk itu secara mental dan fisik. Dan saya percaya dengan tim,” tegasnya.
Southgate mengakui Senegal memiliki beberapa pemain individu yang sangat bagus dan struktur hebat.
“Mereka sangat mengesankan. Kami tahu persis besarnya tugas yang akan kami hadapi besok,” kata Southgate.
Hal senada juga disampaikan Bek Inggris Harry Maguire. Dia menegaskan Inggris tidak akan meremehkan Senegal.
“Kami hanya yakin kita dalam performa terbaik,” ujarnya.
[Gambas:Video CNN]
Optimisme juga disampaikan Kapten Timnas Inggris, Harry Kane.
“Kami telah mencetak gol terbanyak sejauh ini di babak penyisihan grup. Kami memiliki rekor pertahanan yang sangat bagus. Saya merasa kami berada di tempat yang baik,” katanya.
(ain)
Sumber: www.cnnindonesia.com