Sentralisasi, Tanpa Penonton, Berubah Format

Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan membeberkan sejumlah skenario kelanjutan Liga 1 2022/2023 usai Tragedi Kanjuruhan.

Jakarta, CNN Indonesia

Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan membeberkan sejumlah skenario kelanjutan Liga 1 2022/2023 usai Tragedi Kanjuruhan.

Saat pembentukan Satgas Transformasi Sepak Bola, pertengahan Oktober, PSSI merencanakan kompetisi kembali digulirkan akhir November.

Berbicara kepada CNNIndonesia pada Selasa (1/11), Iriawan mengatakan PSSI dan PT Liga Indonesia Baru (LIB) mengaku belum memastikan kelanjutan kompetisi, namun sudah menyiapkan beberapa skenario.

“Kita belum pastikan, karena kita masih bikin skenario-skenario dulu. Yang jelas LIB sudah membuat itu,” ujar Iriawan.

Melihat kondisi saat ini, Iriawan yang akrab disapa Iwan Bule menyebut skema bubble atau klaster seperti masa pandemi Covid-19 bisa jadi salah satu solusi dalam kelanjutan liga.

“Apa sih polanya itu? Nanti ada cluster atau bubble to bubble dulu saat Covid-19. Ada di satukan di satu tempat, Jawa Tengah misalnya,” ucap Iwan Bule.

“Nanti akan tersentralisasi di situ. Stadion kan banyak di Jawa Tengah,” kata Iwan Bule menambahkan.

Selain akan tersentralisasi, Iwan Bule juga menjelaskan kelanjutan kompetisi musim ini bisa digelar tanpa penonton.

“Konsepnya apa? Ya mungkin tanpa penonton dulu,” tutur Iwan Bule.

Seperti Kualifikasi Piala Asia U-17 2023 di Stadion Pakansari yang juga harus digelar tanpa penonton sebagai salah satu dampak Tragedi Kanjuruhan karena.

Dalam kesempatan itu Iwan Bule juga tidak menutup kemungkinan perubahan format kompetisi musim ini. Liga 1 2022/2023 harus terhenti pada pekan ke-11 akibat Tragedi Kanjuruhan.

“Ya [mungkin berubah format]. Kan masih ada sisa. Baru 97 pertandingan. Masih banyak pertandingan, sehingga itu bisa bergulir untuk menyelesaikan kompetisi musim ini,” kata Iriawan.

[Gambas:Video CNN]

(abs/rhr)






Sumber: www.cnnindonesia.com