Jakarta, CNN Indonesia —
Dua rival di Liga Inggris, Liverpool dan Manchester United, sedang mengalami fase berbeda dalam roda kehidupan.
Liverpool musim ini tampil berbeda dibanding beberapa musim sebelumnya. The Reds kini tak sedang bersaing berebut gelar juara, melainkan masih terengah-engah berjuang keluar dari zona papan tengah.
Sebaliknya MU yang sempat kesulitan masuk zona Liga Champions kini mendadak menempati peringkat tiga dan hanya berjarak tiga poin dari Manchester City yang menduduki peringkat kedua.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Hasil yang didapat Liverpool dan MU dalam laga lanjutan Liga Inggris, Sabtu (4/2) malam, juga menunjukkan perbedaan.
Liverpool kalah telak dari Wolverhampton Wanderers dan MU menang tipis saat menjamu Crystal Palace walau harus bermain dengan 10 orang sejak pertengahan babak kedua.
Kekalahan Liverpool dari Wolverhampton memunculkan catatan negatif. Lembaga statistik Opta menyebutkan Liverpool merupakan klub Liga Inggris musim ini dengan jumlah kebobolan terbanyak pada kurun waktu lima menit pertama.
Dalam laga melawan Wolverhampton, gawang Alisson Becker jebol pada menit kelima. Gol bunuh diri Joel Matip menjadi pembuka kemenangan Wolves.
Gol tersebut merupakan kali kelima Liverpool kebobolan dalam kurun waktu lima menit pada musim ini. Bahkan ketika menghadapi Arsenal, Liverpool kebobolan ketika laga belum genap berjalan satu menit.
Sebaliknya MU dan Ten Hag saat ini sedang merintis sebuah catatan positif berupa kemenangan kandang.
Kemenangan atas Crystal Palace tercatat sebagai yang ke-13 secara beruntun di Stadion Old Trafford. Sebelumnya kedigdayaan MU di loka tanding berjuluk Theatre of Dreams itu surut selepas era Sir Alex Ferguson.
Catatan 13 kemenangan beruntun di berbagai kompetisi itu merupakan yang terpanjang kedua setelah pada Desember 2010 hingga September 2011 MU bisa menorehkan 20 kemenangan tanpa putus di Old Trafford.
[Gambas:Video CNN]
(nva/nva)
Sumber: www.cnnindonesia.com