PSSI Ingin Wahyudi Hamisi Dianksi Berat Usai Aksi Brutal di Liga 1

Yunus Nusi yang batal menjadi wakil ketua umum (waketum) PSSI buka-bukaan soal dugaan kecurangan di kongres luar biasa (KLB) PSSI di Jakarta, Kamis (16/2).


Jakarta, CNN Indonesia

Sekjen PSSI Yunus Nusi berharap Wahyudi Hamisi mendapat sanksi berat setelah terlihat melakukan aksi brutal saat melawan Persebaya Surabaya di Liga 1.

Gelandang PSS Sleman, Wahyudi Hamisi, dianggap melakukan aksi tak terpuji dalam pertandingan melawan Persebaya Surabaya pada pekan ke-27 Liga 1 2023/2024 di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya, Minggu (3/3).

Dalam tayangan ulang pertandingan, Hamisi terlihat menendang kepala Bruno Moreira ketika sedang terkapar di lapangan. Ketika bola mengarah ke kepala Bruno, saat itulah Hamisi menendang kepala pemain asal Brasil tersebut.


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

“Kebetulan saya juga nonton Persebaya lawan PSS Sleman, kami sangat menyayangkan insiden itu. Kami sudah berkoordinasi dengan Komite Wasit. Kami berharap ada evaluasi termasuk juga sanksi berat terhadap pemain,” kata Yunus di Jakarta, Senin (4/3).

Yunus meminta seluruh pemain untuk mengusung rasa saling menghormati sesama di lapangan. Sebab menurutnya, kejadian demikian bukan pertama kalinya terjadi di sepak bola Indonesia.

“Kami melihat di depan ada wasit di kejadian itu terjadi, dan berharap ada respect dari pemain, jangan sampai saling mencederai karena itu berakibat fatal,” ujarnya.

“Sudah ada beberapa pemain yang meninggal di Riau, di Persela, dan kami berharap hal ini tidak terulang,” ia menambahkan.

Sebelumnya, pihak Persebaya menyampaikan protes keras dengan membawa-bawa nama Ketua Umum PSSI Erick Thohir dan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Protes itu disampaikan melalui media sosial Instagram pada Senin (4/3).

“Sepak bola olahraga keras, tanpa pemain barbar pun, risiko terburuk yaitu kematian selalu mengintai. Risiko itu akan berlipat ketika ada pemain seperti Hamisi,” tulis Persebaya di Instagram.

“Padahal seperti pesan Presiden Jokowi maupun Ketum PSSI Erick Thohir, kita harus selalu ingat, sepak bola adalah hiburan, sportivitas. Bukan bencana atau kematian,” tulis Persebaya.

Sampai berita ini dibuat, pihak PSS maupun Wahyudi Hamisi belum memberikan respons terkait aduan Persebaya maupun kecaman suporter.

[Gambas:Video CNN]

(ikw/jal)



Sumber: www.cnnindonesia.com