Pelatih Manchester United (MU) Erik Ten Hag membela Andre Onana usai kalah 3-4 dari Bayern Munchen pada laga Grup A Liga Champions di Stadion Allianz Arena, Kamis (21/9) dini hari WIB.
Gawang yang dijaga Onana kebobolan empat kali. Blunder yang dilakukan eks kiper Inter Milan itu saat terjadi gol pertama Bayern dianggap jadi salah satu penyebab utama kekalahan The Red Devils.
Namun Ten Hag enggan menyalahkan satu nama usai timnya meneruskan tren buruk dengan tiga kekalahan beruntun. Menurutnya, Onana sudah berhasil menunjukkan sikap ksatria dengan mengaku bersalah.
“Saya pikir dia sudah menunjukkan bahwa dia bertanggung jawab dan menampilkan karakter yang dia butuhkan di level setinggi ini. Tapi ini bukan hanya tentang dirinya dan saya pikir ini tentang performa tim,” kata Ten Hag dikutip dari Manchester Evening News, Kamis (21/9).
Menurut pelatih asal Belanda itu, kesalahan bisa terjadi pada setiap pertandingan sepak bola. Ia meminta Onana tidak menjadi bulan-bulanan untuk terus disalahkan buntut performa yang kurang menjanjikan.
“Kita harus mendukungnya di lapangan, kita harus membantunya. Ini tidak hanya untuk Andre [Onana], tapi juga untuk seluruh pemain di lapangan. Mereka harus mengerti bahwa ada 11 orang [di lapangan], mereka ada di bahtera yang sama dan harus satu visi demi membuahkan hasil,” ujar Ten Hag.
Eks juru taktik Ajax Amsterdam itu tetap memuji permainan Onana di lapangan. Ten Hag menyoroti beberapa penyelamatan krusial untuk mencegah lawan menambah keunggulan.
“Di babak kedua, dia melakukan penyelamatan apik untuk kami, dia menampilkan kapabilitas dan dia akan bangkit untuk kami, dia adalah pemain yang penting,” ucap Ten Hag.
Usai pertandingan melawan Bayern, Onana menyadari kesalahannya dan bertanggungjawab penuh atas kekalahan MU.
“Ini sulit. Kami memulai dengan sangat baik dan setelah kesalahan saya, kami kehilangan kendali pertandingan. Ini situasi yang sulit bagi saya, saya membiarkan tim terpuruk. Karena saya, kami tidak memenangkan pertandingan ini,” kata Onana.
“Kami harus bangkit, inilah kehidupan seorang kiper. Mereka sebenarnya belum membuat peluang, dan justru di tendangan pertama ke sasaran, saya melakukan kesalahan dan itu menjerumuskan tim. Kami berjuang hingga akhir tapi saya sadar kami tidak menang karena saya,” Onana menambahkan.
Kiper 27 tahun itu memastikan bakal berusaha maksimal untuk bangkit. Ia ingin memberikan yang terbaik untuk suporter.
“Masih banyak yang harus saya buktikan [untuk fans MU]. Awal perjalanan saya tidak begitu baik, tidak seperti yang saya inginkan. Ini sulit. Seharusnya ini jadi momen kebangkitan tapi ini waktu yang sulit dan kami harus tetap bersama-sama belajar dari kesalahan,” kata dia.
[Gambas:Video CNN]
(ikw/rhr)
Sumber: www.cnnindonesia.com