Justin Gaethje sedikit mengubah pikirannya terkait kemampuan Islam Makhachev usai sukses menang KO atas Alexander Volkanovski di UFC 294, Minggu (22/10) dini hari WIB.
Makhachev meraih kemenangan impresif atas Volkanovski. Petarung 31 tahun itu menang KO atas Volkanovski saat ronde pertama berjalan tiga menit dan enam detik. Sebuah tendangan maut Makhachev membuat petarung asal Australia itu terkapar.
Sejumlah petarung langsung berlomba-lomba menjadi lawan berikutnya Makhachev, salah satu Justin Gaethje. Petarung berjuluk The Highlight itu mengklaim duelnya melawan Makhachev akan sangat menghibur penggemar UFC.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
“Saya petarung nomor dua [kelas ringan UFC], saya KO Dustin Poirier. Maksud saya, Charles Oliveira ada di depan saya, tapi dia sudah kalah dari Makhachev. Saya belum pernah melawan Makhachev,” ujar Gaethje.
“Itu pertarungan segar, pertarungan baru, dan saya pikir itu pertarungan yang ingin dilihat fans,” ucap Gaethje dikutip dari MMA Fighting.
Gaethje sempat menyebut Makhachev bukan sosok legendaris Khabib Nurmagomedov yang tidak terkalahkan di UFC. Namun setelah Makhachev menang KO atas Volkanovski, Gaethje sedikit mengubah pikirannya.
“Saya pikir Makhachev akan tetap mengalahkan Oliveira [seperti mengalahkan Volkanovski]. Oliveira mengalahkan saya, tapi MMA bukan matematika,” kata Gaethje.
“Saya pernah bilang Makhachev bukanlah Khabib, tapi mungkin dia sehebat Khabib, jadi saya ingin masuk octagon dan coba melawannya,” ucap Gaethje.
Gaethje gagal merebut gelar juara dunia kelas ringan UFC saat dikalahkan Khabib pada UFC 254, Oktober 2020. Gaethje juga kembali gagal merebut gelar tersebut saat dikalahkan Charles Oliveira pada UFC 274, Mei 2022.
Namun dalam dua pertarungan terakhir Gaethje berhasil menang, termasuk menang KO atas Poirier pada UFC 291, 29 Juli 2023.
[Gambas:Video CNN]
(har)
Sumber: www.cnnindonesia.com