Mencari Lumbung-lumbung Atlet Panjat Tebing Selain Jatim

Saat ini Jatim punya jumlah atlet panjat tebing yang berkelimpahan, lahir dari sistem pembinaan yang merupakan salah satu terbaik di Indonesia.
Jakarta, CNN Indonesia

Pulau Jawa masih menjadi lumbung penghasil atlet panjat tebing berbakat di Indonesia. Namun wilayah di luar Jawa berusaha keras mengimbangi.

Salah satu daerah yang menjadi lumbung atlet panjat tebing adalah Jawa Timur. Klaim Jatim sebagai lumbung pemanjat muncul lewat dominasi di sejumlah kejuaraan nasional (Kejurnas) serta pembinaan yang berkelanjutan.

Pada Kejurnas Junior dan Kelompok Umur di Jambi, akhir Juli lalu, Jatim keluar sebagai juara umum dengan 15 emas, 11 perak, dan 7 perunggu.

Atlet Jatim juga membawa nama Indonesia meraih emas di Kejuaraan Asia pada nomor speed di Singapura, awal Juli. Juara umum didapat Jatim pada Kejurnas Junior dan Kelompok Umur 2022 dengan 14 emas, sembilan perak, dan lima perunggu.

Jatim tetap jadi yang terbaik di Kejurnas Junior dan Kelompok Umur 2021 di Aceh dengan membukukan delapan emas, delapan perak, dan dua perunggu.

Pelatih tim kombinasi Timnas Panjat Tebing Indonesia Triyanto Budi mengatakan kunci Jawa Timur bisa menghasilkan bibit-bibit pemanjat yang bagus karena pembinaan yang baik.

“Mereka, [pembinaan] setiap kabupatennya bisa jalan. Selain itu Porprov juga di bawah 21 tahun, jadi regenerasi lancar. Kota paling banyak menyumbang atlet itu dari Surabaya, Gresik, Probolinggo,” ujar Budi kepada CNNIndonesia.com saat ditemui di Pelatnas, Bekasi, Jawa Barat.

Mantan pelatih Timnas Panjat Tebing Ronald Mamarimbing juga mengakui Jawa Timur masih menjadi penghasil atlet-atlet potensial. Ronald menegaskan pembinaan jadi kunci memunculkan atlet-atlet berprestasi di event nasional.

“Ini bukan karena saya dari Jatim. Kalau mengikuti perkembangan panjat tebing di nasional, kita bisa melihat bahwa dari pembinaan itu akan memunculkan atlet-atlet yang punya prestasi di event nasional,” kata Ronald.

“Di lead dan boulder kira-kira kalau saya enggak salah, lebih dari 10 tahun yang selalu juara umum di kelas junior itu Jawa Timur,” ucap Ronald melanjutkan.

Kunci pembinaan yang dimaksud Ronald adalah keseriusan Jatim dalam membentuk atlet-atlet panjat tebing. Ronald, yang saat ini menjadi pembuat jalur di level internasional juga mengatakan, Jawa Timur membatasi peserta pekan olahraga provinsi (Porprov) hanya untuk atlet Jatim di bawah 21 tahun.

Sementara pada beberapa daerah lain, event poprov terbuka untuk umum.

“Makanya di Jatim, poprov itu dijadikan ajang untuk berprestasi bagi atlet yang muda-muda yang belum punya nama. Untuk menambah motivasi mereka juga,” ujar Ronald.




Ronald juga masih jelas mengingat momen Kejurnas 2017 di Aceh. Menurut Ronald, enam dari delapan finalis pada kejurnas itu berasal dari Jawa Timur, tapi mewakili daerah lain.

Diakui Ronaldo, Jatim saat ini kelebihan atlet panjat tebing berpotensi, termasuk untuk nomor lead dan boulder. Dalam pemusatan latihan daerah (Puslatda) Jatim sendiri hanya bisa menampung 10 atlet putra dan putri. Karena itu juga atlet-atlet potensial yang tidak terpakai di Jatim akhirnya dilepas memperkuat daerah lain.

“Kalau tidak salah di Jawa Barat yang nanti turun di pra-PON ada atlet Jatim, di DKI Jakarta yang ikut puslatda yang mewakili pra-PON juga ada atlet Jatim.”

“Untuk pra-PON Jawa Tengah tahun ini, tiga orang atletnya dari Jawa Timur. Jadi karena pembinaannya berjalan, itu yang membuat Jatim bisa selalu eksis,” ujar Ronald.





Sumber: www.cnnindonesia.com