Indeks

Lawan Malut United Berakhir Ricuh, Pelatih Persiraja Kritik Wasit

Pelatih Persiraja Banda Aceh, Achmad Zulkifli kecewa dengan keputusan kontroversial wasit Cahya Sugandi saat ditahan Malut United, Selasa (5/3).


Jakarta, CNN Indonesia

Pelatih Persiraja Banda Aceh, Achmad Zulkifli kecewa dengan keputusan kontroversial wasit Cahya Sugandi saat ditahan Maluku Utara (Malut) United dalam leg pertama perebutan peringkat ketiga Liga 2 musim 2023/2024 di Stadion Langsa, Selasa (5/3).

Duel Persiraja vs Malut United tersebut berakhir imbang 0-0. Persiraja memiliki peluang memenangkan pertandingan setelah Al Muzanni dijatuhkan Jeong Ho Min di kotak penalti pada menit ke-90+2.

Akan tetapi wasit Cahya Sugandi yang memimpin pertandingan tidak menganggap insiden itu pelanggaran, sehingga tidak ada penalti untuk Persiraja.


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Keputusan Cahya Sugandi diprotes keras ofisial dan pemain Persiraja. Kubu tuan rumah pun menolak melanjutkan permainan.

Usai laga ditunda, ofisial pertandingan memanggil masing-masing pelatih dari kedua tim. Kesepakatan didapat, pertandingan berakhir imbang 0-0.

Keputusan ofisial itu tidak diterima dengan baik oleh Persiraja. Achmad Zulkifli menilai, keputusan wasit Cahya Sugandi merugikan kedua tim lantaran tidak bisa menyelesaikan pertandingan dengan semestinya.

“Kita sama-sama tahu ketidaktegasan wasit merugikan kedua belah pihak, yang akhirnya pertandingan tidak selesai dengan baik,” kata Achmad Zulkifli usai pertandingan.

Menurut Achmad Zulkifli intensitas pertandingan cukup tinggi dan pihaknya banyak menciptakan peluang begitu juga dengan Malut United.

“Jalannya pertandingan sangat baik, intensitas tinggi, tercipta banyak peluang. Ini akan jadi evaluasi kami di laga terakhir nanti,” ujar Zulkifli.

Zulkifli juga meminta maaf ke warga Aceh karena belum bisa memetik kemenangan di Leg 1 lawan Malut United.

Komentar senada dilontarkan gelandang asing Persiraja, Islom Karimov. Menurut Karimov, Persiraja dirugikan wasit sejak melawan PSBS Biak.

“Kami bermain versus Biak, wasit membunuh [kami], dan bermain hari ini dengan Malut, wasit membunuh [kami]. Saya tidak tahu. Jika seperti ini, saya minta maaf tapi Liga Indonesia tidak meningkat. Hanya turun,” kata Karimov.

Sementara itu, Pelatih Malut United, Imran Nahumarury tak ingin berkomentar soal kepemimpinan wasit di laga itu.

“Kalau masalah wasit saya tidak mau berkomentar karena ada bagian yang bisa berkomentar tentang itu. Saya pikir yang paling penting adalah pemain saya tidak ada yang cedera,” kata Imran.

Hasil imbang ini membuat peluang kedua tim promosi ke Liga 1 2024/2025 seimbang. Pasalnya masih ada leg kedua yang akan digelar di Stadion Madya, Jakarta, Sabtu (9/3), dengan Malut United sebagai tuan rumah.

[Gambas:Video CNN]

(dar/ptr)



Sumber: www.cnnindonesia.com

Exit mobile version