Eks pebasket nasional Romy Chandra bicara soal pekerjaan rumah (PR) yang masih harus dibenahi Timnas Basket Indonesia.
Romy menyebut perlu ada program berkelanjutan untuk membina atlet muda yang jadi tonggak basket Indonesia di masa depan.
Program yang dimaksud adalah mengirim talenta terbaik ke luar negeri untuk menyerap ilmu sebanyak-banyaknya.
“Perlu ada program yang berjenjang karena kultur basket kita masih butuh perkembangan. Dari program itu bisa ketemu yang hilang dari basket kita itu apa,” kata Romy di Jakarta, Rabu (23/8).
“Selain itu, kita juga butuh program mengirim atlet muda untuk berlatih jangan di Indonesia saja. Kita harus berlatih di luar karena budaya basket kita masih kurang,” ujar Romy menambahkan.
Pria yang akrab disapa ‘Gepeng’ itu berharap pemerintah turut andil membantu atlet muda untuk mengembangkan basket. Beasiswa mengirim talenta potensial ke luar negeri dianggap jadi langkah tepat.
“Atlet muda butuh lebih banyak jam terbang. Pemerintah harus bantu juga agar basket kita bisa berbicara di pentas dunia,” ucap mantan bintang Aspac Jakarta itu.
Menurutnya, hadirnya Piala Dunia Basket 2023 di Indonesia adalah salah satu kehadiran pemangku kebijakan untuk menunjukkan kualitas menggelar ajang basket tingkat dunia.
“Pemerintah sudah mulai mendukung. Saya berharap jangan ada World Cup-nya saja, tapi juga butuh kontinuitas agar bola basket terus naik ke atas,” kata dia.
Piala Dunia Basket 2023 akan bergulir di Indonesia Arena, Senayan, Jakarta, mulai Jumat (25/8) mendatang. Kejuaraan ini digelar di tiga negara tuan rumah yaitu Filipina, Jepang, dan Indonesia.
Filipina menjadi tuan rumah untuk penyisihan Grup A, B, C, dan D. Jepang akan menjadi tuan rumah penyisihan Grup E dan F. Sedangkan Indonesia akan menjadi tuan rumah Grup G dan H Piala Dunia Basket 2023.
Namun berbeda dengan Filipina dan Jepang yang lolos langsung ke putaran final Piala Dunia Basket 2023 sebagai tuan rumah, FIBA tidak mengizinkan Timnas Basket Indonesia lolos langsung ke babak utama meski menjadi tuan rumah.
Komite Eksekutif FIBA menilai Timnas Basket Indonesia belum memiliki tim yang cukup kompetitif untuk bersaing di Piala Dunia Basket, sehingga perlu melalui babak kualifikasi.
[Gambas:Video CNN]
(rhr)
Sumber: www.cnnindonesia.com