Kenapa Viktor Axelsen Bisa Jago Banget?

Legenda bulutangkis Indonesia Hendrawan menganalisis kenapa Viktor Axelsen juara terus dalam dua tahun terakhir.

Jakarta, CNN Indonesia

Legenda bulutangkis Indonesia Hendrawan menganalisis kenapa Viktor Axelsen juara terus dalam dua tahun terakhir.

Axelsen mendominasi BWF World Tour selama masa pandemi. Pada 2020 atlet asal Denmark ini meraih medali emas Olimpiade Tokyo, dilanjutkan gelar-gelar BWF lainnya, seperti Indonesia Open 2022 hingga Kejuaraan Dunia 2022.

Pelatih tunggal putra Malaysia, Hendrawan menilai Axelsen berada dalam generasi yang menguntungkan. Tunggal putra peringkat satu dunia ini sudah menunjukkan tanda-tanda akan bersinar sejak masih remaja ketika era keemasan Taufik Hidayat, Lin Dan, dan Lee Chong Wei.

Pada Kejuaraan Dunia 2014 misalnya, Axelsen sudah berhadapan dengan Chong Wei yang sedang di puncak karier. Ketika itu ia kalah 9-21, 7-21 pada partai final. Meski kalah, ini pengalaman berharga baginya.

Dua tahun berselang, Axelsen bertemu Lin Dan pada perebutan medali emas Olimpiade 2016. Dalam duel tersebut Axelsen kalah 15-21, 21-10, 21-17. Kekalahan ini memang menyakitkan, tetapi membuatnya makin tangguh.

“Axelsen adalah satu generasi yang termasuk generasi yang diuntungkan. Dalam arti waktu top nya tiga generasi, Taufik, Lin Dan, dan Chong Wei, termasuk waktu itu ada Peter Gade juga,” kata Hendrawan membuka analisis.

“Mereka di atas, Viktor ini waktu masih muda sudah boleh bermain fight dengan mereka. Maksud saya seperti itu. Jadi kalau Viktor sudah seperti itu berarti suatu saat kalau tiga generasi ini retired, dia bakalan naik,” ujar Hendrawan menambahkan.

Menurut Hendrawan siklus bulutangkis selalu seperti itu. Sebagai contoh masa kejayaan Ricky Subagja/Rexy Mainaky tak bisa lepas dari era kejayaan generasi sebelumnya yang disebut turut memberi sumbangsih.

[Gambas:Video CNN]

“Kita ingat bagaimana Ricky/Rexy mendominasi ganda dunia. Karena apa? Karena tiga generasi, Park Joo Bong/Kim Moon Soo, Tian Bingyi/Li Yongbo, Rashid/Jaelani, Eddy Hartono/Gunawan,” ucapnya menjelaskan.

“Empat orang yang senior ini, Ricky/Rexy satu yang bisa bersaing dengan mereka. Begitu empat-empatnya pensiun, dia yang sudah merajai. Viktor salah satunya seperti itu,” katanya di sela-sela acara turnamen mini PBSI, Kamis (10/11).

Kendati demikian Hendrawan yakin masa kejayaan Axelsen akan segera berakhir. Menurut pelatih yang pernah menangani Sony Dwi Kuncoro ini akan ada tunggal-tunggal putra lainnya yang bakal bersinar dan menyaingi Axelsen.

“Contohnya semua orang juga tahu Lee Zii Jia termasuk salah satu orang yang bisa melawan [menyaingi] Viktor atau bisa bermain fight dengan Viktor. Tetapi kan untuk jadi seorang juara bukan hanya lawan satu,” kata Hendrawan.

(abs/rhr)






Sumber: www.cnnindonesia.com