Gregoria Mariska Tunjung curhat ingin merasakan gelar juara di ajang kejuaraan badminton seiring keberhasilan menembus final Australia Open 2022.
Usai mengalahkan Han Yue pada babak semifinal, Gregoria mengakui pertandingan berjalan alot dan harus mengeluarkan upaya lebih.
Final di Australia Open 2022 menjadi yang kedua dalam kurun empat tahun terakhir bagi Gregoria. Pada 2018, Gregoria tampil sebagai juara di ajang Finnish Open yang masuk kategori International Challenge.
“Setelah lama nggak ke final turnamen level world tour, saya kini bisa lagi ke final di turnamen seperti di Australia Terbuka ini. Terus terang saya juga kangen juara,” ujar Gregoria dikutip dari rilis resmi PBSI.
Laga melawan Han Yue tak asing bagi Gregoria. Pada Hylo Open yang berlangsung awal November, Gregoria kalah tipis dari wakil China tersebut. Han Yue juga merupakan lawan yang dikalahkan Gregoria pada final Kejuaraan Dunia Junior lima tahun silam.
“Setelah kalah [pada gim pertama], saya harus tetap berjuang dan pantang menyerah saja. Saya bisa belajar dan tidak ingin main seperti gim pertama tadi,” kata Gregoria.
“Pada gim kedua, saya juga belajar dari kekalahan di Hylo Open lalu. Saat itu saya kalah tipis karena kesalahan-kesalahan kecil. Kali ini saya tidak ingin kesalahan-kesalahan kecil itu terulang lagi. Yang penting harus dapat poin dan saya harus memaksa. Fokusnya juga saya paksa dan juga harus tahan,” jelas pebulutangkis tunggal putri peringkat 19 dunia tersebut.
Pada laga final Australia Open 2022, Gregoria akan berhadapan dengan An Se Young yang merupakan penghuni peringkat dua dunia.
[Gambas:Video CNN]
(nva/sry)
Sumber: www.cnnindonesia.com