Diperiksa 5 Jam Buntut Kanjuruhan, Iwan Bule Minta Maaf Sempat Mangkir

Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan diperiksa lima jam oleh penyidik gabungan Bareskrim Polri dan Polda Jawa Timur terkait Tragedi Kanjuruhan.

Surabaya, CNN Indonesia

Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan diperiksa lima jam oleh penyidik gabungan Bareskrim Polri dan Polda Jawa Timur terkait Tragedi Kanjuruhan.

Pria yang akrab disapa Iwan Bule itu dicecar sebanyak 35 pertanyaan. Dia juga sempat minta maaf karena mangkir pemeriksaan sebelumnya.

Iwan Bule tiba pukul 10.17 WIB dan baru keluar dari ruang penyidik Ditreskrimum Polda Jatim, Surabaya, pukul 15.06 WIB, Kamis (3/11).

“Hari ini tanggal 3 kami memenuhi panggilan penyidik Polda Jatim,” kata Iwan Bule didampingi kuasa hukumnya.

Ia kemudian meminta maaf karena sempat mangkir dalam panggilan pemeriksaan Kamis (27/10) lalu. Dia mengaku harus menghadiri rapat koordinasi dan persiapan Piala Dunia U-20.

“Karena minggu lalu mohon maaf kami tak bisa hadir. Karena ada beberapa kegiatan baik rakor dan maupun rapat Piala Dunia U-20,” ucapnya.

Ia pun bersyukur pemeriksaan kali ini berjalan lancar. Dia juga mengaku membawa sejumlah dokumen untuk bukti tambahan.

“Alhamdulillah tadi selain berita acara tambahan ada dokumen pendukung. Dokumen banyak yang jelas untuk pendukung kepada penyidik dokumen yang kami sampaikan,” ucapnya.

Sementara itu Anggota Exco PSSI Ahmad Riyadh yang mendampinginya, menyebut Iwan Bule dicecar sebanyak 35 pertanyaan oleh penyidik.

“Pertanyaan beserta identitas 35,” kata Riyadh yang juga Ketua Asprov PSSI Jatim ini.

Dalam pemeriksaan tadi, sang ketua dimintai keterangan seputar tugas dan fungsi PSSI, serta teknis operasional liga.

“Pendalaman mulai peran fungsi PSSI, bagiannya sebagai regulator, sebagai operator siapa, sebagai pelaksana apa mulai awal sampai akhir, penanggung jawab kompetisi, penanggungjawab pertandingan siapa,” ujarnya.

Sementara soal dokumen yang dibawa Iwan Bule, ialah berupa SK PSSI kepada klub, panpel, menyoal bisnis, kesehatan, edukasi klub dan lainnya.

“SK PSSI dulu kan sudah ada, tinggal yang dilakukan PSSI apa, kepada panpel, klub, kepada kesehatan, kepada bisnis, ada semua. Bagaimana edukasi kepada klub mulai awal sampai akhir sebelum pertandingan,” pungkasnya.

[Gambas:Video CNN]

(frd/jun)









Sumber: www.cnnindonesia.com