Petarung UFC Khamzat Chimaev mengaku siap ke Palestina dan ikut berperang melawan Israel. Khamzat tidak senang harus bertarung di UFC 294 saat melihat anak-anak meninggal di Palestina.
Khamzat menang angka atas Kamaru Usman pada duel UFC 294 di Etihad Arena, Abu Dhabi, Minggu (22/10) dini hari WIB. Ini adalah kemenangan ketujuh beruntun Khamzat sejak bergabung dengan UFC.
Meski mempertahankan rekor selalu menang, Khamzat tidak sepenuhnya senang. Petarung kelahiran Chechnya berpaspor Swedia itu kesal melihat wilayah Palestina terus digempur pasukan Israel.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
“Teman-teman, Anda tahu apa yang sedang terjadi di dunia saat ini. Saya tidak senang karena saya harus bertarung di dalam octagon minggu ini sambil menyaksikan anak-anak mati,” ujar Khamzat usai UFC 294.
“Tidak peduli di manapun di dunia ini, di Ukraina, Suriah, Afghanistan, Palestina, Amerika Serikat, tidak peduli di mana hal itu terjadi. Ketika anak-anak meninggal, itu sulit. Saya mencintai anak-anak. Saya mempunyai seorang anak laki-laki, berusia tiga bulan sedang menunggu saya di rumah,” kata Khamzat dikutip dari Sport Bible.
Khamzat kemudian berbicara dalam bahasa Rusia. Petarung 29 tahun itu mengaku siap membantu masyarakat Palestina dengan ikut berperang melawan Israel.
“Jika Allah mengizinkan saya, saya akan menjadi orang pertama yang ke sana [Palestina]. Jika Allah mengizinkan, beri saya senjata dan biarkan saya pergi ke Palestina. Saya dilahirkan bukan untuk berada di sini [octagon] menggunakan celana pendek,” ucap Khamzat dikutip dari Sportskeeda.
“Jika saya punya izin berjuang untuk Allah, saya siap mati untuk-Nya. Saya tidak takut mati, karena saya lebih khawatir terhadap saudara-saudara muslim saya,” kata Khamzat menambahkan.
Khamzat bukan satu-satunya petarung yang berbicara mengenai perang Israel Palestina di UFC 294. Islam Makhachev dan Muhammed Mokaev juga berharap masyarakat Palestina bisa segera hidup damai.
[Gambas:Video CNN]
(har)
Sumber: www.cnnindonesia.com